Jumat, 30 September 2011

Dasar Seorang Pemimpin

Dalam sebuah hadis dikatakan “setiap orang adalah pemimpin, maka pemimpin tersebut bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya”. Sekilas ungkapan tersebut terasa ringan, dengan alasan kita telah terbiasa mendengarnya. Dalam kenyataannya, tidak sedikit orang yang tahu sesuatu, akan tetapi tidak mengetahui harus diapakan sesuatu tersebut.
Ketika seorang menjadi pemimpin minimal untuk dirinya sendiri, maka orang tersebut mempunyai tanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Dalam hal ini, tangung jawab menjadi ukuran atas apa yang harus dilakukan oleh seseorang dengan identitas mereka sebagai pemimpin.
Bagi seorang pelajar, maka tanggung jawabnya adalah belajar. Bagi seorang anak tanggung jawabnya adalah berbakti kepada kedua orang tua. Bagi seorang pegawai, tanggung jawabnya adalah bekerja sesuai aturan. Bagi para atlit, tanggung jawabnya adalah bermain maksimal dan sportif. Bagi seorang muslim maka tanggung jawabnya adalah melaksanakan seluruh ketentuan Allah Swt.
Ketika sesorang bisa memegang tanggungjawab sebagai personal, maka baginya kemudahan ketika harus bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya dari orang selain dirinya sendiri. Inilah hakikat pemimpin, yaitu dapat bertanggung jawab atas tugas yang diembannya.
Meskipun begitu, tanggung jawab pada dasarnya merupakan daya penggerak (motor penggerak). disamping itu, masih diperlukan beberapa perangkat agar mesin tersebut dapat bergerak dengan lancar, yaitu sifat-sifat ideal seorang pemimpin. Diantaranya, Sidik, Amanah Tablig, Fatonah dan sifat ideal lainnya yang dapat dicontoh dari Rasulullah Saw.
Adapun rangkaian mesin beserta body (kerangka) dari sebuah mobil atau motor, maka dapat diibaratkan sebagai program kerja dan perangkat aturan main lainnya. Sehingga, supaya mobil dapat berjalan dan terlihat sesuai dengan keinginan, maka seseorang tersebut dapat melakukan modivikasi sesuai selera.
Yang tidak kalah penting dari itu semua adalah tujuan seorang pemimpin dalam menjalankan sebuah kendaraan, yaitu sebuah visi. Bisa dibayangkan apabila kendaraan dapat berjalan akan tetapi tidak mempunyai tujuan. Maka, seorang pemimpin harus mempunyai visi yang jelas, supaya dapat memberikan kepastian kepada para pengendara akan tempat yang dituju. Yang terakhir adalah seni dalam membawa mobil, yaitu bagaimana kendaraan terebut dapat berjalan dengan lancar sesuai keinginan bersama.

Tidak ada komentar: